ADSENSE 336 x 280
Jenis ikan laut konsumsi yang banyak digemari orang kali ini adalah ikan
tuna. Indonesia merupakan salah satu penghasil ikan tuna terbesar di
dunia. Jenis ikan laut konsumsi ini dikenal memiliki nilai komersial
tinggi karena berukuran besar. Tuna dewasa beratnya mulai 35 hingga 350
kilogram. Daging tuna biasanya berwarna merah muda. Jenis ikan laut
konsumsi ini sangat baik untuk kesehatan
Sesuatu yang berlebihan pasti tidaklah bagus. Begitu juga
dengan ikan tuna. Meski sehat dan rasanya lezat ketika diolah menjadi
beragam masakan, ikan tuna juga bisa berisiko jika dikonsumsi secara
berlebih.
Ikan tuna kaya akan kandungan asam lemak omega
3. Nutrisi yang terkandung di dalamnya jelas bagus untuk kesehatan
tubuh manusia. Bahkan bisa menurunkan trigliserida, kolesterol jahat
dalam darah, dan risiko penyakit jantung. Asam lemak omega 3 diduga juga
mampu mengurangi pembentukan endapan di dinding pembuluh darah serta
menurunkan inflamasi di seluruh tubuh. Tapi sayangnya, meski sehat, ikan
tuna yang dikonsumsi secara berlebih justru bisa menimbulkan ancaman
bagi kesehatan Anda
Kenapa Ikan Tuna Bisa Berbahaya?
Menurut penelitian terhadap beberapa jenis ikan yang dilakukan di Amerika, termasuk di antaranya ikan tuna,
mengandung merkuri. Kandungan merkuri ini bisa menimbulkan keracunan
jika tidak hati-hati dalam pengolahan dan pengonsumsiannya. Di dalam
tubuh, merkuri menjadi neurotoksin karena mengganggu kerja otak dan
sistem saraf, serta menimbulkan ancaman kesehatan lainnya.
Terlebih
lagi jika dikonsumsi oleh anak-anak, merkuri akan mempengaruhi
perkembangan otaknya dan menyebabkan gangguan belajar maupun
keterlambatan tumbuh kembang sang anak. Pada wanita hamil, kandungan
merkuri cukup tinggi yang terdapat di dalam ikan tuna dapat menyebabkan
janin maupun bayi yang lahir mengalami retardasi mental, cerebral palsy (kerusakan area otak yang mengontrol koordinasi tubuh dan gerakan), tuli, dan buta.
Pada
orang dewasa, merkuri dapat memengaruhi tekanan darah
ADSENSE Link Ads 200 x 90
dan kesuburan.
Seseorang yang mengalami keracunan merkuri biasanya juga akan
menunjukkan gejala seperti penglihatan berkurang, tremor, mengalami
gangguan ingatan, atau mati rasa yang parah.
ADSENSE 336 x 280
dan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
Konsumsi Ikan Tuna dengan Bijak
Jangan terburu khawatir dengan kandungan merkuri yang ada di dalam ikan
tuna. Ikan ini masih tergolong aman, selama Anda mengonsumsinya dengan
bijak dan tahu mana jenis ikan tuna yang sekiranya aman untuk
dikonsumsi.
Kenapa? Karena tidak semua ikan tuna memiliki
kandungan merkuri yang tinggi. Besar tubuh dan jenis ikan tuna dapat
memengaruhi banyaknya kandungan merkuri. Misalnya saja, ikan tuna putih
atau albakora dapat mengandung merkuri lebih tinggi dibandingkan jenis
tuna lainnya.
Sehingga untuk wanita menyusui, ibu hamil, atau
wanita yang dalam program hamil dianjurkan lebih berhati-hati dalam
mengonsumsi jenis ikan ini, karena bisa membahayakan perkembangan saraf
bayi.
Namun, jika Anda memilih untuk mengonsumsi ikan tuna putih
atau albakora dianjurkan untuk memperhatikan takarannya. Tidak
disarankan mengonsumsi ikan tuna putih segar lebih dari 150 gram per
bulan. Sedangkan untuk ikan tuna putih kalengan, tidak dianjurkan
melebihi dari 300 gram dalam seminggu.
Lain halnya dengan ikan tuna kalengan yang menuliskan light tuna
pada kemasannya. Ikan tuna kalengan jenis ini menggunakan ikan tuna
yang lebih kecil, seperti cakalang, dan tergolong relatif lebih aman
karena kandungan merkuri di dalamnya lebih rendah. Bagi Anda yang sedang
hamil dan ingin mengonsumsi ikan tuna, Anda bisa mengonsumsi ikan tuna
jenis ini selama tidak lebih dari 150 gram dalam satu minggu.
Sedangkan
untuk anak-anak, Anda tetap bisa memberikan ikan tuna pada buah hati
Anda dengan tetap memerhatikan takarannya. Menurut badan pengawas
makanan (FDA), anak-anak dapat mengonsumsi rata-rata ikan tuna jenis
albakora tidak lebih dari 170 gram per minggu dan light tuna tidak lebih
dari 340 gram per minggu. Dari agensi perlindungan lingkungan di
Amerika (EPA), terdapat perhitungan jumlah konsumsi yang aman per
kilogram berat badan anak. Contoh untuk anak dengan berat badan 9 kg,
hanya dapat mengonsumsi tuna albakora satu kaleng dalam sepuluh minggu,
dan light tuna kalengan satu kaleng dalam 3 minggu.
Hampir
semua ikan dan kerang-kerangan memang mengandung merkuri, termasuk ikan
tuna. Tapi sebenarnya, Anda tidak perlu terlalu khawatir. Karena ikan
tuna, seperti ikan tuna kalengan (light tuna), termasuk ke dalam jenis ikan yang rendah kandungan merkuri dan masih tergolong aman untuk dikonsumsi.
Hanya
saja, bagi anak-anak dan Anda yang sedang menjalani program hamil,
sedang menyusui, sedang hamil, dianjurkan lebih hati-hati dalam
mengonsumsi ikan tuna. Agar lebih pasti tentang berapa takaran ikan tuna
yang aman untuk Anda, konsultasikan hal ini terlebih dahulu kepada
dokter.
sumber : aladokter.com
0 Response to "Inilah Bahayanya Ikan Tuna"
Post a Comment