ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Cara ampuh budidaya bayam cabut cepat panen |
Bayam cabut memiliki nama ilmiah dan klasifikasi Amaranthus.
merupakan tanaman sayuran yang sering di budidayakan, alasanya kenapa
bertanam bayam cabut, karena tanaman ini mudah dibudidayakan tidak
banyak menuntut persyaratan tumbuh yang sulit, mudah ditanam, dan
cepat tumbuh walau tanpa pemelharaan yang serius. Selain itu, dalam
waktu singkat, tanaman sudah dapat dipanen.
Tentu anda ingin mendapatkan hasil yang
maksimal, diperlukan teknik budidaya yang baik untuk mendapatkan hasil
panen yang terus menerus, solusinya dengan cara waktu penanaman yang
teratur dapat meningkatkan hasil yang meningkat dan pengetahuan
berbudidaya yang baik.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan
dalam budidaya yaitu penggunaan benih unggul, pengolahan tanah,
pemupukan pengendalian hama dan penyakit, serta jadwal penanaman.
Selain itu, proses panen dan penanganan pascapanen yang baik akan
memudahkan untuk memasarkannya nantinya.
Yang pertama yang harus anda kerjakan
adalah mengetahui syarat tumbuh tanaman bayam terlebihdahulu. Syarat
tumbuh tanaman merupakan penunjang keberhasilan dalam berbudidaya ada 4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Dalam hal ini tentu mencakup iklim atau cuaca dan tanah, terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Untuk lebih jelasnya baca artikel kami yang sudah kami sediakan : Syarat tumbuh tanaman bayam
Ada beberapa jenis tanaman bayam
yang dapat anda budidayakan, dengan demikian pilihlah varietas unggul.
Varietas unggul sangat mendukung produktifitas yang baik dan memperoleh
tanaman yang berkualitas.
Benih
Perbanyakan tanaman bayam dilakukan
dengan cara generatif (biji). Biji tanaman bayam sangat ringan sehingga
mudah terbawa oleh angin dan air yang akhimya akan tumbuh di mana saja.
Benih unggul dapat diperoleh di toko sarana pertanian atau dari hasil
pembibitan tanaman itu sendiri.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah memegang peranan
penting dalam budidaya bayam cabut. Pengolahan tanah bertujuan untuk
memperbaiki kondisi fisik tanah agar tanah lebih gembur dan longgar.
Kogiatan pengolahan tanah dilakukan 1-2 minggu sebelum tanam.
Kegiatannya terdiri dari penggemburan, pembuatan bedengan, dan parit.
Berikut ini beberapa cara untuk tahap pengolahan tanah :
Penggemburan
Sebelum penanaman, tanah harus
digemburkan terlebih dahulu dengan menggunakan garpu tanah atau cangkul.
Selain itu, tanah dibersihkan dari rumput gulma, sisa-sisa akar
tanaman lain, batu-batuan, dan sebagainya sehingga tidak mengganggu
pertumbuhan tanaman.
Penggemburan tanah dilakukan dengan cara mencangkul sedalam 20-30 cm. Pencangkulan tidak perlu terlalu dalam karena akar tanaman bayam cabut pendek. Setelah itu, tanah dihaluskan dan diratakan. Apabila tanah berbongkah-bongkah dapat dicampur dengan pasir atau abu dan aram sekam.
Penggemburan tanah dilakukan dengan cara mencangkul sedalam 20-30 cm. Pencangkulan tidak perlu terlalu dalam karena akar tanaman bayam cabut pendek. Setelah itu, tanah dihaluskan dan diratakan. Apabila tanah berbongkah-bongkah dapat dicampur dengan pasir atau abu dan aram sekam.
Pembuatan bedeng dan parit
Setelah penggemburan selesai, tanah
dibentuk alur alur atau bedengan Sebaiknya bedengan dibuat membujur dari
utara ke selatan agar tanaman memperoleh sinar matahan dan timur,
Lebar bedengan dibuat 100-200 cm dan panjang dapat disesuaikan dengan
keadaan lahannya. Tinggi bedengan 15-30 cm.
Bedengan tersebut diberi pupuk organik
berupa pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha, kemudian dicampur hingga
rata. Pupuk organik ini berguna untuk memperbaiki sifat fisik dan
menjaga kesuburan tanah. Di antara bedengan dibuat selokan/parit selebar
25-30 cm sedalam kira-kira 30 cm.
Parit ini untuk memudahkan kegiatan
pemanenan, pemeliharaan, dan pengaturan drainase. Bedengan dibiarkan
selama 2-4 hari dengan maksud mengurangi kemasaman tanah, membuat tanah
menjadi gembur, mematikan basisa rumput, dan mengetahui apakah tanah
bedengan turun atau tidak.
Penanaman
Waktu tanam
Tanaman bayam dapat tumbuh sepanjang
musim. Namun, waktu tanam yang baik adalah awal musim hujan dan awal
musim kemarau. Pada awal musim hujan, kira-kira bulan
Oktober/November, bayam cocok ditanam karena saat itu, hama dan
penyakit tanaman belum banyak menyerang. Pada awal musim kemarau
(Maret/April, bayam dapat juga ditanam karena setelah akhir musim hujan
masih tersedia air yang cukup sehingga benih dapat tumbuh dengan
cepat. Setelah itu, penyiraman harus dilakukan sesering mungkin bila
matahari sangat terik.
Cara tanam
Sebaiknya benih direndam terlebih dahulu
selama 12-24 jam untuk mempercepat proses perkecambahan benih, atau
mengakhiri dari proses dormansi, kemudian benih ditiriskan untuk
memudahkan saat penyebaran dan benih tidak saling bertumpuk, sebelum
tanam benih dicampur dengan abu dapur atau pasir halus dengan
perbandingan 1:10.
Kebutuhan benih untuk 1 ha yaitu 5-10 kg
biji bayam atau sekitar 0,5-1.0 gr/m lahan. Benih disebar langsung
dalam barisan dengan jarak antar barisan 20 cm agar benih tidak terlalu
rapat dan lebih teratur serta memudahkan penjarangan.
Dengan demikian, dalam setiap bedengan
diperoleh 5 barisan benin ditanam pada kedalaman 1-2 cm dan ditutup
kembali dengan tanah tipis-tipis. Untuk menjaga kelembapan tanah,
lakukan penyiraman secara hati-hati agar benih tidak berantakan. Gunakan
gembor yang siramannya halus. Bila tanah telah lembap, penyiraman
tidak perlu dilakukan. Benih akan mulai berkecambah setelah 5-7 hari.
Untuk melindungi benih dan hujan deras
dan hanyut bersama air maka benih ditutup dengan mulsa jerami atau daun
pisang. Jika tanaman sudah berkecambah dan cukup kuat, mulsa dapat
diangkat dari bedengan. Secara umum, cara penanaman bayam cabut
disajikan dalam langkah-langkah sebagai berikut.
- Lahan dibersihkan dari sisa-sisa akar tanaman lain dan gulma. Kemudian tanah dicangkul sedalam 20-30 cm agar tanah lebih gembur Lahan dibentuk menjadi bedengan bedengan dengan lebar 100 cm. Di antara bedengan dibuat parit dengan lebar 25-30 cm dan kedalaman 30 cm.
- Tanah dihaluskan dan diberi pupuk kandang.
- Benih disebar dalam barisan dengan jarak 15-20 cm. Sekaligus dilakukan pemberian pupuk dasar berupa 50 kg TSP dan 40 kg KCI
Pemeliharaan
Tanaman bayam tidak membutuhkan
pemeliharaan yang sulit dan banyak, seperti tanaman lain Akan tetapi,
agar tanaman tumbuh subur dan mendapatkan hasil yang maksimal maka
pemeliharaan seperti pemupukan, penyiraman, penyiangan, dan
pendangiran tetap dilakukan.
Pemupukan
Salah satu usaha untuk meningkatkan
hasil dan kualitas tanaman bayam melalui pemupukan, baik berupa pupuk
organik maupun pupuk anorganik. Pupuk organik merupakan pupuk alami yang
berasal dari kotoran hewan, kompos atau sisa-sisa tanaman hijau,
seperti tanaman kacang-kacangan (tanaman legum), sedangkan pupuk
anorganik merupakan pupuk kimia, seperti urea (unsur nitrogen), TSP
(unsur fosfor), dan KCI (unsur kalsium). Pupuk anorganik cepat dan mudah
tersedia sehingga dapat langsung diserap oleh tanaman. Pupuk anorganik
yang paling banyak dibutuhkan untuk tanaman bayam adalah pupuk nitrogen
(N) Nitrogen merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan dan hasil
tanaman bayam karena hasil utama daun adalah daunnya.
Jenis pupuk nitrogen yang umum digunakan
yaitu urea. Kekurangan unsur nitrogen menyebabkan pertumbuhan tanaman
terhambat, kerdil, warna daun berubah menjadi hijau kekuningan sampai
menguning seluruhnya, dan pada akhirnya mengering dimulai dari bagian
bawah terus ke bagian atas. Sebaliknya, kelebihan unsur N, tanaman
menjadi cepat roboh, pertumbuhan cepat, warna daun menjadi lebih
hijau, pembentukan serat terbatas, batang sedikit mengandung air dan
mudah terserang penyakit.
Dosis pupuk harus ada kesesuaian,
kebutuhan unsur hara tidak boleh kekurangan atau kelebihan karena dapat
menimbulkan dampak yang negatif bagi tanaman itu sendiri. Dosis pupuk
untuk tanaman bayam tiap hektarnya yaitu 100 kg urea 50 kg TSP, dan 40
kg KCI Pupuk TSP dan KCl diberikan bersamaan dengan penanaman sebagai
pupuk dasar. Pupuk Urea sebagai pupuk susulan diberikan setelah tanaman
berumur 10 hari atau setelah tanaman tumbuh setinggi 10 cm. Pupuk urea
diberikan lagi pada saat tanaman berumur 3 minggu (pada saat panen
pertama), kemudian diberikan seminggu sekali.
Tujuannya agar urea yang hilang karena
terangkut pada saat panen dapat tersedia kembali bagi tanaman sehingga
akan mempercepat pertumbuhan bayam yang masih muda. Pemberian pupuk urea
dapat dilakukan dengan cara dibenamkan atau disiram. Pupuk dibenamkan
ke dalam tanah di antara barisan tanaman dengan jarak 5 cm.
Bila pemberian pupuk dilakuakan dengan
cara disiram, pupuk dilarutkan terlebih dahulu dengan perbandingan
10-20 gr/10 liter air. Larutan ini disiramkan di antara barisan tanaman
sejauh 5 cm dengan menggunakan gembor.
Pemupukan urea sebaiknya dilakukan
secara bertahap. Hal ini untuk mencegah hilangnya pupuk nitrogen karena
tercuci, menguap, terikat oleh unsur lain dalam tanah dan terangkut
bersama proses pemanenan. Dengan demikian, pada saat musim hujan
pemberian pupuk nitrogen dengan cara dibenamkan akan lebih efektif agar
tidak mudah terhanyut oleh air
Pengairan
Pengairan merupakan syarat mutlak
keberhasilan usaha tani tanaman bayam. Tanaman bayam tidak manyukai
keadaan tanah yang becek dan lergenang. Hal ini akan menyebabkan kondisi
tanah menjadi lembap sehingga akan merangsang tumbuhnya cendawan yang
akan menyebabkan akar menjadi busuk. Selain itu, sirkulasi udara dalam
tanah menjadi kurang baik. Pada musim hujan, penyiraman dapat
ditiadakan karena kebutuhan air terpenuhi melalui air hujan.
Namun, saluran drainase harus tetap
terjaga agar tidak menggenangi areal pertanaman. Penyiraman pada musim
hujan dilakukan jika tanah terlihat kering dan hujan belum juga turun.
Pada musim kemarau, penyiraman dilakukan secara intensif dua kali
sehari, terutama bila keadaan sedang panas terik.
Penyiraman yang baik dilakukan pagi atau
sore hari, alat ponyiraman berupa embrat yang siraman airnya lebih
merata sehingga tidak merusak tanaman, terutama terhadap biji dan
tanaman muda. Penyiraman dapat juga dilakukan dengan cara mengalirkan
air ke parit-parit drainase yang terdapat di antara bedengan.
Penyiangan
Salah satu gulma yang dominan tumbuh di
pertanaman bayam adalah gulma galang (Portulaca olerace ae L).
Kehadirannya akan menghambat pertumbuhan dan hasil tanaman karena
merupakan pesaing dalam memperoleh sinar matahari, air, ruang hidup,
dan unsur hara.
Penyiangan dilakukan dua minggu sekali,
atau tergantung pada banyaknya gulma yang tumbuh. Penyiangan dilakukan
dengan cara pencabutan gulma secara manual menggunakan tangan atau
secara mekanik dengan menggunakan arit atau koret
Penjarangan
Penjarangan bertujuan untuk mengurangi
terjadinya persaingan antar tanaman. Pertumbuhan tanaman yang terlalu
rapat akan menyebabkan terjadinya persaingan ruang hidup, unsur hata,
sinar matahari, dan air sehingga tanaman akan tumbuh kurang subur dan
tampak kurus. Penjarangan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 40
hari dan merupakan panen pertama Selangutnya penjarangan dilakukan
setiap 2 kali seminggu.
sumber : http://www.agrotani.com/cara-ampuh-budidaya-bayam-cabut-cepat-panen/
0 Response to "Cara ampuh budidaya bayam cabut cepat panen"
Post a Comment