ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Cabe rawit merupakan salah satu jenis cabe yang sangat populer untuk
di budidayakan. Cabe rawit atau “Capsicum frutescens” ini sangat cocok
sekali di tanam di daerah tropis ya itu di sekitar garis khatulistiwa.
Syarat tumbuh cabe rawit antara ketinggian 0-500 mdpl. Namun dari hasil
uji lapangan tanaman ini dapat tumbuh di ketinggian 1000 mdpl, namun
dengan ketinggian tempat akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam
berproduksi, biasanya dalam pembentukan buah yang tidak maksimal.
Di indonesia sendiri banyak sekali jenis cabe budidaya yang sampai
saat ini menjadi kebutuhan masyarakat luas. Jenis cabe dari keluarga
“capsicum” ini menghasilkan parian dengan kebutuhanya masing-masing,
jenis cabe budidaya yaitu :
- Jenis cabe besar (Capsium annum L)
- Cabe merah besar
- Cabe merah keriting (Capsicum Annum var longum)
- Cabe hijau
- Jenis cabe rawit (Capsium frutescens)
- Jenis cabe hibrida
Di dalam budidaya cabe rawit anda harus mengetahui bagaimana sifat
dan karakter cabe. Biasanya jenis cabe apapun hampir sama dalam
budidayanya. Jika anda berada di daerah dataran tinggi, sebenarnya
tanama ini dapat berbuah, namun dalam priode penanaman dan panen yang
sangat minim, serta kualitas yang di hasilkan akan berpengaruh sekali.
Pada biji yang di hasilkan dari buah lebih sedikit di bandingkan daerah
yang di sukainya sehingga bobot pada buah cabe rawit akan berkurang “
ringan “.
Tanaman ini sangat unik sekali karena banyak sekali manfaatnya untuk
penkonsumsinya. Melalui penelitian yang dilakukan di laboraturium
inggris, pada buah cabe rawit dapat mencegah kangker, meningkatkan nafsu
makan, untuk memperlambat penuaan, mengatasi struk, menjaga dan merawat
jantung, untuk mengatasi nyeri pada sendi dan merawat tubuh anda.
Di daerah yang berbeda tentu cara penyebutkanya berbeda.
Indonesia | Cabai, cabe merah, lombok gede, cabe. |
Inggris | chili pepper |
Pilipina | Siling Haba |
Cina | la jiao |
Kingdom | Plantae (Tumbuhan) |
Subkingdom | Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) |
Super Divisi | Spermatophyta (Menghasilkan biji) |
Divisi | Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) |
Kelas | Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) |
Sub Kelas | Asteridae |
Ordo | Solanales |
Famili | Solanaceae (suku terung-terungan) |
Genus | Capsicum |
spesies | Capsicum annum L. |
Jika anda ingin membudidayakan cabe rawit, sebenarnya sangat mudah
sekali jika anda sudah mengetahui sayarat tumbuhnya, karena di
bandingkan dengan cabe besar yang cenderung banyak sekali resikonya.
Jika ke duanya di budidayakan dengan serentak, kemungkinan pada hama dan
penyakit yang beradi di tanaman cabe besar dapat menyerang cabe rawit.
Di sarankan anda tidak membudidayakan dengan sekaligus dari dua jenis
ini.
Langkah Awal Budidaya Cabe Rawit
Hal pertamakali yang anda harus lakukan untuk budidaya tanaman ini,
anda harus memilih varietas apa yang cocok di daerah anda. Di sarankan
anda menggunakan varietas :
- Bara
- Pelita F1
- Taruna
- Dewata F1
- Juwita F1
Pemilihan Benih Cabe Rawit
Banyak sekali jenis cabe rawit untuk budidaya dengan jenis dan
keunggulannya masing-masing, anda dapat memilih jenis hibrida seperti
jenis cabe rawit di atas. Perhitungan untuk modal utama anda di ukur dan
di jumlah terlebih dahulu berapa kebutuhan bibit cabe rawit untuk luas
lahan. Jika anda ingin menekan biaya, kami sarankan untuk membuat
penyeleksian benih cabe secara manual “ membuat benih cabe sendiri “
yang di perkirakan cocok untuk kondisi lahan and, benih yang di hasilkan
biasanya di dapat dari tanaman yang sebelumnya setelah masa dormansi
selesai, di sarankan benih yang di hasilkan dari panen ke 4 sampai ke 6
untuk ke 6 ke atas, kami sarankan jangan gunakan lagi, karena hasilnya
akan lebih buruk jika di paksakan dan tidak optimal.
Tanaman cabe bisa panen lebih dari 3 x, pada masa panen memiliki
fase, fase pertama sampai ke 3 biasanya cabe yang di hasilkan masih
sedikit, kemudian untuk panen selanjutnya dan menjelang akhir panen,
jumlah biji yang di hasilkan akan meningkat lebih banyak tetapi kecil –
kecil. Untuk memilih benih cabe rawit yang baik, pilih beberapa tanaman
yang sehat dan terlihat kuat. Dari tanaman tersebut pilih buah yang
bentuknya sempurna, bebas dari serangan penyakit dan hama. Kemudian
biarkan buah tersebut menua pada pohon. Kalau memungkinkan biarkan buah
hingga mengering di pohon.
Setelah buah di ambil buahnya, potong dengan arah membujur pada kulit
buah. Pisahkan kulit buah dan biji yang terdapat pada ujung-ujung buah
untuk di ambil bagain tengah buah, karena di dalam buah bagaian tengah
biasanya lebih berkualitas di bandingkan dengan biji yang terdapat pada
ujung buah.
Rendam semua biji seleksi anda pada larutan air bersih, tujuanya agar
biji dapat di pastikan bersih dari kotoran yang menempel. Dengan
merendam biji cabe rawit di dalam air, anda dapat melihat biji yang
benar-benar baik, di tandai dengan tenggelamnya biji biasanya itu lah
biji yang berkualitas. Buang semua biji yang mengapung di air, kemudian
siapkan tampan “ wadah untuk menjemur biji “ untuk di jemur selam 3
hari.
Berbeda lagi dengan sasaran untuk organik, biasanya untuk yang
organik di bedakan dengan proses perendaman yang menggunakan fungisida
tujuanya agar biji dapat terhindar dari jamur.
Kita dapat mengukur dari kandungan air atau kadar air pada biji, hal
ini sangat penting untuk tujuan kita, jika anda ingin menyimpan biji ini
dengan jangka waktu yang panjang kadar air yang di gunakan harus
benar-benar kering, jika kering kemungkinan anda sudah berhasil untuk
membuat biji dengan proses dormansi “ dormansi adalah proses masa tidur
tanaman “ dan bisa di simpan lebih dari 2 tahun dalam penyimpanan.
Benih yang baik anda bisa menggunakan pengecekan “ uji kecambah “
biji cabe rawit dapat tumbuh hingga 80 % ke atas. Jika anda mengecek
daya kecambah kurang dari 50 % lebih baik jangan di tanam.
Persemaian benih cabe rawit
Sebelum menanam hitung kebutuhan benih anda, jika anda menanam dengan
luas satu hektar di pasti kebutuhan anda adalah 0,5 kg. Kemudian semai dengan di berikan naungan, tujuanya untuk menghindari sinar matahari
langsung, kesetabilan suhu, menghindari dari hujan, kelembaban yang
terjaga dan terpaan angin.
Siapkan polybag ukuran 5×10 cm, untuk di isi tanah semai hingga ¾
bagian. Untuk membuat media persemaian, anda dapat membuat sendiri
dengan campuran tanah, arang sekam dan kompos perbandinganya 1: 1 : 1.
Media semai harus memiliki setruktur yang gembur dan halus bertujuan
untuk mempermudah perakaran benih, untuk mencapai setruktur tersebut
anda perlu mengayak semua bahan di atas.
Semua bahan sudah siap, kemudian langkah selanjutnya anda harus
merendam biji yang tadi anda keringkan dalam air hangat selama 6 jam
tujuanya agar menghilangkan proses dormansi biji cabe rawit. Kemudian
tanam biji ke dalam polybag sedalam 0,5 cm, tutup biji dengan tanah
semai.
Kemudian kita lakukan perawatan dengan penyiraman secara teratur
setiap pagi dan sore. Untuk menghindari kucuran air yang terlalu deras,
di sarankan menggunakan penutup bagian atas benin dengan kertas koran.
Kemudian siram menggunakan gembor jika menggunakan gembor, air yang
turun akan jatuh pada polybag secara berlahan dan kesetabilan kelembaban
akan terjaga karena kertas koran tersebut.
Setelah dua minggu dapat di pastikan bibit siap tanam. Tapi biasanya
pada hari ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Bibit cabe rawit baru bisa
dipindahkan ke lahan terbuka setelah berdaun 4-6 helai atau kira-kira
berumur 1 hingga 1,5 bulan.
Pengolah lahan dan penanaman cabe rawit
Bibit yang kita siapkan sudah benar-benar siap untuk di tanam,
kemudia anda siapkan lahan untuk penanaman, pengolahan lahan bisa kita
gunakan dengan cara membjaknya dengan kedalam 40 cm.
Kita ukur ph tanah, jika lahan terlalu asam anda bisa menetralkan
dengan menambahkan kapur dolomit, biasanya di berikan dengan kisaran 1-4
ha/ton tergantung dari tingkat ke asaman pada lahan.
Kemudian pada bedengan buat dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi
30-40 cm dan panjang tergantung dengan lahan anda, jarak antara lebar
berkisar 60. Jika tanah kurang unsur hara, anda harus menambahkan pupuk
dasar atau bisa dengan urea, sp36 dan KCL secukupnya.
Jika anda ingin menambah kualitas produktivitas kami sarankan agar
menggunakan mulsa hitam perak, namun anda harus mempertimbangkan dengan
segi biaya, karena menggunaka mulsa hitam perak biaya lumayan besar.
Karena jika di lihat dari pasaran cabe rawit di pasaran agak kurang jika
di bandingkan dengan cabe besar, jika di kolkulasikan akan rugi.
Berbicara tentang mulsa, sebenarnya ada alternatif lain untuk menghemat
biaya yang kita keluarkan oleh petani . Anda dapat menggunakan mulsa organik dengan memanfaatkan jerami dan potongan batang jagung halus.
Buat lubang tanam dengan pola zig-zag dengan ukuran 50-60 cm, lubang
tanam dibuat dalam dua baris dalam satu bedengan dengan jarak antar
baris 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig-zag tidak sejajar. Hal ini
berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara.
Kemudian tahap transplanting “ pemindahan bibit dari polybag ke lahan
“, sobek bagain polybag kemudian masukan kedalam lubang tanam dan tutup
perakaran menggunakan tanah. Di sarankan anda melakukan transplanting
pada saat pagi hari atau sore hari. Dan usahakan anda menanam dengan
cepat dan rapi dalam satu hamparan 1 ha sehari sudah berse dengan
serentak.
Prawatan dan pemeliharaan cabe rawit
Dalam pemeliharaan tanaman cabe rawit cukup mudah, penyiraman bisa di
lihat dari kelembaban tanaman, bila tanah mengering kita siram
menggunakan air dengan kelembaban kisaran 70% dari keseluruhan. Di dalam
pengiran anda bisa menggunakan sistem leb bedengan “ merendam semua
bedengan dengan ketinggian setengah dari bedengan “ namun metode ini
jika di daerah anda banyak tersedia air.
Pemupukan susulan
Setelah di pupuk yang pertamakali, anda harus menambahkan pupuk
susulan kisaran umur tanaman cabe rawit 1 bulan selanjutnya setiap panen
secara terus menerus di berikan pupuk susulan. Pemupukan bisa
menggunakan pupuk organik atau kompos atau dengan pupuk cair.
Tambahkan pupuk cair yang sudah di larutkan dengan perbandingan 100ml / tanaman. Jika anda menggunakan pupuk kompos berikan 500-700 gram/tanaman. Atau menggunakan pupuk NPK dan urea.
Tambahkan pupuk cair yang sudah di larutkan dengan perbandingan 100ml / tanaman. Jika anda menggunakan pupuk kompos berikan 500-700 gram/tanaman. Atau menggunakan pupuk NPK dan urea.
Penyiangan
Dari kebanyak pembudidaya cabe rawit sangat di jarangkan menggunakan
mulsa, sehingga penyiangan harus secara rutin di lakukan, untuk
menghindari pertumbuhan gulma.
Pengendalian hama dan penyakit cabe rawit
Untuk tanaman cabe rawit biasanya tanaman ini sangat kuat menghadapi
hama dan penyakit. Namun bukan tidak mungkin terserang hama dan
penyakit, kita harus mengantisifasi sebelum tenaman kita sakit.
Pengendalian penyakit cabe rawit
Hama pada tanaman cabe rawit yang umum di temukan :
- Aphis
- Lalat buah
- Kapik
Yang umum terjadi pada bagian buah cabe rawit terkena penyakit patek
yang di sebabkan oleh sejenis serangga yang menanamkan larpa menimbulkan
penyakit. Namun bukan hanya penyakit patek ada beberapa penyakit cabe
rawit yang harus anda ketahui yaitu Keriting daun biasanya timbul saat
musim hujan, di karenakan ph asam basa dari air hujan yang menempel pada
daun cabe rawit.
Pemanenan cabe rawit
Panen dapat di lakukan pada umur 2,5 – 3 bulan di hitung sejak tanam.
Pemanenan bisa di lakukan hingga tanaman cabe mencapai umur 6 bulan
bahkan bisa lebih, umur maksimal cabe rawit adalah 24 bulan. Fase panen
hingga 15-18 kali dalam sekali tanam. Perhitunganya pada umur yang tua
hasil panen akan berkurang dan kualitas cabe akan menurun sehingga tidak
ekonomis lagi. Hasil yang di dapat jika anda berhasil membudidayakanya
bisa mencapai 30 ton/ha bahkan bisa lebih dari jumlah itu.
Kami sarankan memanen cabe rawit pada pagi hari. Caranya dengan
memetik buah berserta tangkainya. Buah yang yang baik bentuknya ramping
dan padat berisi. Tipe buah seperti ini biasanya rasanya pedas dan
dihargai lebih tinggi di pasar dibanding buah yang besar namun kopong.
sumber : http://www.agrotani.com/cara-budidaya-cabe-rawit-hasil-melimpah/
0 Response to "Cara Budidaya Cabe Rawit Hasil Melimpah"
Post a Comment